Translate

slider

iklan baris

Jumat, 07 Desember 2012

Bepe Curhat Soal Dualisme Persija


Bepe Curhat Soal Dualisme Persija

Bambang Pamungkas/ irawan-SOCCER























Konflik dualisme Persija Jakarta terus memanas dalam beberapa bulan terakhir. Seperti diketahui, satu kubu berada di Indonesia Premier League (IPL), yang dikomandoi oleh Hadi Basalamah, dan juga diakui oleh PSSI. Sementara kubu lain, yang dimanajeri oleh Ferry Paulus, memilih bertahan di Indonesia Super League (ISL), dan secara otomatis dianggap ilegal oleh otoritas tertinggi sepak bola Indonesia.
Kubu The Jakmania selaku pendukung setia Persija memilih tetap loyal kepada klub kesayangan mereka yang berlaga di ISL. Pun dengan kapten sekaligus ikon Tim Berjuluk Macan Kemayoran itu, Bambang Pamungkas.
Selama ini banyak pertanyaan meluncur kepada kapten timnas Indonesia itu, mengenai alasannya memilih Persija ISL, padahal tim tersebut sama sekali tidak diakui oleh PSSI. Sementara, beberapa waktu lalu pria yang akrab disapa Bepe ini sempat berujar, akan setia bermain di kompetisi yang diakui PSSI. Dalam hal ini berarti IPL.
Namun, melalui blog pribadinya, Bepe akhirnya buka suara. Keputusannya memilih Persija ISL bukan didasari karena rasa tidak hormat terhadap institusi tertinggi sepak bola Indonesia. Bepe mengaku, sejarah panjang Persija-lah yang membuat hatinya tergerak untuk tetap setia membela klub yang didukung 100 persen oleh The Jakmania.
“Mengapa aku memilih bermain di ISL bukan di IPL? Jawabannya lebih pada ketidakrelaanku melihat sebuah tim yang telah kubela selama satu dekade, dan juga telah membesarkan namaku, diperlakukan dengan semena-mena oleh PSSI. Bukan karena aku tidak menghormati institusi PSSI beserta semua orang yang berada di dalamnya. Sekali lagi bukan karena itu,” sebut Bepe melaluiBambangpamungkas20.com.
Menurut Bepe, suatu saat nanti, dia bisa saja hijrah ke klub lain. Namun dia tetap menilai, kebijakan PSSI yang menganaktirikan Persija ISL sangat tidak bisa ditoleransi.  “Aku pasti tidak akan menjadi bagian dari tim ini lagi, akan tetapi tidak di saat-saat seperti ini. Tidak di saat tim kebangganku dalam keadaan yang sekarat dan limbung sehingga membutuhkan dukungan moral untuk bangkit melawan segala ketidakadilan yang menimpa tim ini, sekali lagi, tidak saat-saat seperti ini,” tegasnya.
Menurut Bepe lagi, Persija yang asli itu tidak harus ada dirinya, tidak harus ada Ismed Sofyan-nya, dan tidak juga harus ada Bang Mansyur-nya (bagian perlengkapan tim yang sudah melayani pemain Persija selama kurang lebih 17 tahun). "Akan tetapi, Persija yang asli, memiliki puluhan ribu pendukung setia bernama The Jakmania, pendukung militan Persija Jakarta yang selalu mendampingi kemanapun tim Macan Kemayoran berlaga. Itulah tim Persija Jakarta yang sebenarnya," pungkas dia.
Terakhir, Bepe pun menyesali ada sebuah klub yang dianggap sengaja meniru nama, seragam kebesaran, termasuk bintang pelambang juara di logo kebanggaan timnya. "Aku pernah patah kaki menggunakan seragam orange kebesaran kami. Persija Jakarta yang diakui PSSI saat ini bukanlah Persija Jakarta yang aku kenal selama ini. Aku yakin dalam lubuk hati yang paling dalam, semua orang akan mengerti, mana Persija Jakarta dan mana Jakarta FC. Satu Bintang itu milik kami, bukan milik kalian," pungkas kapten timnas Indonesia itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggal kan komentar anda
terima kasih telah mengunjungi blog kami